Proposal Pengaruh Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Seperti yang dimuat dalam Al-Quran Surat Al-Araf ayat 58 yang artinya “Dan tanah yang baik tanaman tanamanya tumbuh subur dengan izin Allah dan tanah yang tidak subur tanaman-tanamanya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengurangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” Dari pernyataan ini mengandung maksut bahawa untuk bersyukur kepada Allah sebagai menusia yang beriman kita harus mampu mengolah tanah  dengan baik serta menanami dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat, salah satunya yaitu tanaman jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
          Menurut Subroto (2009:01) bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur organik serta dapat memperkuat akar tanaman jagung. Itulah sebabnya pemberian pupuk organik ke dalam tanah sangat diperlukan agar tanaman yang tumbuh di tanah itu dapat tumbuh dengan baik.

Dari kenyataan yang ada bahwa banyak masyarakat yang berpendapat khususnya petani bahwa kotoran ayam sangat baik jika diberikan pada tanaman jagung namun harus menggunakan dosis dan tata cara tertentu.menurut banyak orang,selain manfaat manfaatnya yang besar kotoran ayam sangat mudah diperoleh karena tidak sebanyak orang yang memelihara sapi ataupun kambing yang kotoranya sama-sama dijadikan pupuk organik.
          Menurut pendapat penulis bahwa pemberian pupuk organik khususnya kotoran ayam,dapat memperbaiki struktur tanah karena kotoran ayam banyak mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan tanaman khususnya tanaman jagung yang tumbuh pada tanah tersebut.sehingga setelah tanah diberi kotoran ayam maka tanaman jagung yang tumbuh di tanah tersebut dapat tumbuhdengan subur dan cepat tinggi.
          Keingintahuan keterkaitan antara kotoran ayam dengan pertumbuhan tanaman jagung inilah yang membuat penulis mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
B.     Permasalahan
           Yang dimuat dalam permasalahan adalah sejumlah masalah yang terkait dengan judul penelitian yang akan dibahas pada bab II. Permasalahan akan dirinci menjadi dua hal yakni:
 1.      Rumusan masalah
          Yang dimuat dalam rumusan masalah yakni sejumlah masalah yang dirumuskan yang diawali dengan kata ganti tanya dan diakhiri dengan tanda tanya. Serta mengacu pada judul penelitian. Adapun yang menjadi masalah dalam karya tulis ini yaitu:
Seberapa besar pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2.      Batasan masala
          Yang dimuat dalam batasan masalah yakni sejumlah pernyataan yang diambil dari butir-butir rumusan masalah dengan menghilangkan kata ganti tanya dan tanda baca tanya. Sehingga pernyataan tersebut berupa informasi/berita. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam karya tulis ini yaitu:
Pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan  tanaman jagung
 
C.Tujuan Penelitian
          Yang dimuat dalam tujuan pembahasan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh penulis dalam membahas/menggarap sejumlah masalah yang telah termuat pada butir-butir rumusan masalah. Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam karya tulis ini yaitu:
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung
 C.    Asumsi dan Hipotesis
1. Asumsi
          Yang dimuat dalam asumsi yaitu anggapan dasar atau anggapan sewcara umum. Adapun asumsi dalam karya tulis ini yaitu:
          Menurut masyarakat secara umum khususnya masyarakat pertanian bahwa kotoran ayam dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman jagung dan dapat membuat tanaman jagung tersebut menjadi lebih subur sehingga mereka sering menggunakan kotoran ayam untuk memupuk tanaman jagung di sawah.
2. Hipotesis
          Yang dimuat dalam hipotesis yaitu jawaban sementara yang membenarkan rumusan masalah. Adapun hipotesis dalam karya tulis ini yaitu:
Ada pengaruh positif kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

E. Manfaat Penelitian
          Dalam manfaat penelitian memuat tentang manfaat yang dapat diperoleh oleh sejumlah individu setelah membaca/mempelajari karya tulis dengan kepentingan yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalam karya tulis ini yaitu:
1.      Manfaat Bagi Pembaca
          pembaca dapat mengetahuintentang manfaat kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung,selain itu dapat mengetahu cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran ayam sampai pemberian pupuk kotoran ayam pada tanaman jagung.
2.      Manfaat bagi penulis
          Dengan dibuatnya laporan penelitian ini membuat penulis menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang baik,serta dengan dibuatnya laporan penelitian ini akan dijadikan penulis sebagai acuan dalam pembuatan tugas laporan penelitian berikutnya untuk menjadi yang lebih baik.
3.      Manfaat Bagi Masyarakat
          Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui manfaat pupuk kompos/organik dari kotoran ayam dan segera beralih dari pupuk buatan ke pupuk kompos/organik karena pupuk buatan dapat merusak unsur-unsur hara dalam tanah.
4.      Bagi Pemerintah
          Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah mengambil langkah selanjutnya misalnya dengan membuat kebijakan tentang pemanfaatan pupuk organik dengan mendirikan tempat produksi pupuk organik dan disamping itu pemerintah dapat membuat kebijakan tentang meminimalisir penggunaan pupuk buatan karena pupuk buatan dapat merusak lingkungan.
 
F. Definisi Operasional
        Yang dimuat dalam definisi oprasional adalah definisi atau kata-kata kunci pada judul yang menjadi inti penelitian. Adapun yang menjadi definisi oprasional dalam karya tulis ini yaitu:
           Menurut Ali (2001:394) jagung: sejenis tanaman yang tergolong bangsa graminae,batangnya bergaris tengah 3-4 cm buahnya bertongkol yang ditutupi dengan biji biji berleret-leret.usianya mencapai 3 bulan,dijadikan makanan pokok atau makanan tambahan.
       Menurut Ali (2001:529) kotoran ayam merupakan kotoran yang di keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan yang disertai urine dan sisa-sisa makanan lainya.

 
BAB II 
Kajian Teori 
A. Jagung
 1.      Definisi Jagung
          Menurut Prambudi  (2008:01) jagung yang masuk pada Ordo Poales, Family Poaceae, dan Genus Zea merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

2.      Manfaat Jagung
          Menurut Lutfi (2009:03) selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
 
3.      Ciri-ciri tanaman Jagung
          Menurut Astuti (2008:02) tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
          Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
          Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
           Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
 
4.      Kandungan Gizi Pada Jagung
          Menurut Lutfi (2009:03) biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.

5.      Daerah asal Jagung
          Menurut Lutfi (2009:03) berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genusZea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
 
 B.Kotoran Ayam

1.      Definisi kotoran ayam
           Menurut Ali (1991:394) kotoran ayam merupakan kotoran yang di keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan
yang disertai urine dan sisa-sisa makanan lainya.
2.      Manfaat Kotoran Ayam
           Menurut Widodo (2008:05) kotoran ayam atau bahan organik merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, serta berperan cukup besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah serta lingkungan. Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus atau bahan organik tanah.
        Bahan organik berfungsi sebagai “pengikat” butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi seperti jerami dan sekam memberikan pengaruh yang lebih besar pada perubahan sifat-sifat fisik tanah dibanding bahan organik yang telah terdekomposisi seperti kompos.
            Meskipun mengandung unsur hara yang rendah, kotoran ayam  penting dalam:
- (1) menyediakan hara makro dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si,
- (2) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, serta
-(3) dapat bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks, sehingga ion logam yang meracuni tanaman atau menghambat penyediaan hara seperti Al, Fe dan Mn dapat dikurangi.

  3. Kandungan Kotoran Ayam
          Menurut Haesono (2009:01) kandungan kotoran ayam adalah sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P2O5, 2.29 % K2O. Maka dalam 1000 kg (1 ton) kompos akan setara dengan 62 kg Urea, 14.44 kg SP 36, dan 38.17 kg MOP. Cara menghitungnya sebagai berikut:
Hara N =
(%N Kompos x 1000 kg)/%N Urea = (2.79% x 1000 kg)/45% = 62 kg
Hara P=
(%P2O5 kompos x 1000 kg)/%P2O5 SP-36 = (0.52% x 1000 kg)/36% = 14.44 kg
Hara K=
(%K2O kompos x 1000 kg)/%K2O MPO = (2.29% x 1000 kg)/60% = 38.17 kg
 
3.      Hubungan antara kotoran ayam dengan pertumbuhan jagung
          Menurut Harsono (2009:02) kotoran ayam dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk berbagai komoditas tanaman.salah satunya adalah tanaman jagung karena dapat merangsang pertumbuhan tanaman jagung serta menambah kesuburan tanah yang akan berdampak pada kesuburan tanaman itu sendiri
 
 BAB III
Metodologi
 
A. Metodologi
          Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini yaiyu metode eksperimen. Metode eksperimen yaitu salah satu metode penelitian yang dilakukan dengan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Melalui percobaan diharapkan sasaran yang menjadi penelitian pada akhirnya dapat diketahui hasilnya secara lengkap. Untuk mengetahui keberhasilan metode ini dengan memanfaatkan dua variabel yaitu variabel yang diteliti dan variabel kontrol.
          Tujuan dari penggunaan metode eksperimen yaitu:
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Untuk memprediksi kejadian/peristiwa dalam eksperimen
Untuk menyimpulkan secara genevalisasi hubungan antar variabel
  Alasan kami menggunakan metode ini yaitu karena obyek  yang kami amati dapat kami teliti secara langsung dan hasil pengamatannya juga lebih terlihat nyata. Sealin itu hasil dari pengamatan kami akan lebih detail serta lebih akurat. Sehingga hasil laporan yang kami susun ini menjadi lebih berbobot dan ada bukti – bukti yang akurat.
 
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.      Tempat
          Yaitu tempat/lokasi yang kami gunakan dalam melakukan eskperimen. Adapun lokasi pelaksanaan eksperimen ini yaitu:
Kegiatan penelitian ini dilakukan di rumah M. AL-Hada F. H.
Yang beralamat di desa Ringinanyar, kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar.
2.      Waktu
          Yaitu waktu yang digunakan dalam penelitian mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Adapun waktu yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu:
Kegiatan ini dilakukan selama 7 hari yaitu dimulai tanggal 16-22 Januari 2009.

C. Teknik Pengumpulan Data
          Yang dimuat dalam teknik pengumpulan data yaitu langkah-langkah atau cara-cara dalam melakukan eksperimen. Adapun Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

          Kami melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan eksperimen. Dengan cara sebagai berikut :Menyiapkan alat dan bahan
1.      Alat
-          4 buah gelas plastik
-          1 buah sendok makan
-          1 buah gunting
-          Separangkat alat tulis ( buku, bolpoin, setipo, dan penggaris)
-          1 buah plaster
-          1 buah ember plastik
2.      Bahan
-          16 sendok makan tanah
-          2 sendok makan kotoran ayam kering
-          8 biji jagung
-          Air secukupnya
         2. Cara Melakukan Eksperimen
          Langkah yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Melubangi bagian pojok bawah 4 galas plastik dengan menggunakan gunting.
  2. Mencampur 8 sendok makan tanah dengan 2 sendok makan kotoran ayam kering di dalam ember plastic.
  3. Memasukkkan tanah yang telah dicampur dengan kotoran ayam ke dalam 2 gelas plastic. Masing-masing gela plastic 4 sendok makan.
  4. Memasukkan 8 sendok tanah ke dalam 2 gelas plastic. Masing-masing gelas plastik 4 sendok makan.
  5. Menanam 8 biji jagung ke dalam 4 gelas plastic. Masing-masing gelas plastic 2 biji jagung.
  6.  Menyiram masing-masing tanaman biji jagung dengan air secukupnya.
  7. Memberi label pada masing-masing gelas plastik, A diberi kotoran ayam  , B diberi kotoran ayam , C tidak diberi kotoran ayam , D tidak diberi kotoran ayam.
  8. Mencatat pertumbuhan masing-masing tanaman jagung selama 7 hari dan memasukkannya ke dalam tabel laporan hasil pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
 D. Populasi dan Sampel
 1. Populasi 
          Yang dimaksut dengan populasi adalah himpunan yang bisa terdiri dari orang, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda yang mempunyai kesamaan sifat (jenis-jenisnya harus sama). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu:
Seluruh tanaman jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan tanaman jagung yang di tanam tidak menggunakan kotoran ayam di dua petak tanah sawah milik bapak H. Imam Muchson di desa Ringinanyar.
2. Sampel
        Yang dimaksut dengan sampel adalah bagian yang mewakili populasi sehingga dalam sampel itu harus mencerminkan populasi. Syarat-syarat sampel yaitu:
1. Populasi harus homogen (punya sifat yang sama)
2. Jumlah sampel yang dipilih harus ditentukan sebelumnya
3. Ketepatan teknik penentuan sampel
         Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Rondem Sampel. Teknik Rondem Sampel yaitu salah satu teknik dalam pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara pengundian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Setiap anggota populasi berkedudukan yang sama untuk diambil sampel
b. Sampel tersebut harus mempunyai jumlah yang besar sehingga sampal yang akan diperoleh mendekati terhadap kenyataan populasi
c. Undian tersebut dilakukan pada saat penentuan sampel
          Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu:
4 pohon jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan 4 pohan jagung yang ditanam tidak          menggunakan kotoran ayam.
 
 
BAB IV
HASIL PENELITIAN
 
A. Penyajian data
          Yang dimuat dalam penyajian data yaitu sejumlah data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun data-data dari hasil penelitian yang diperoleh kami sajikan dalam bentuk tabel hasil pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.

No


Media tanam tanah


Kode label

                  Tinggi jagung ( cm )


Keterangan
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
1
Diberi koyoran ayam
A
0
0
0,8
2
5
9
12

2
Diberi kotoran ayam
B
0
0
O,6
1
4
6
8

3
Tidak diberi kotoran ayam
C
0
0
0
0,4
3
5
6

4
Tidak diberi kotoran ayam
D
0
0
0
0,3
2
4
6


B.  Analisis data 
           Dari data yang kami sajikan dalam bentuk tabel di atas dapat kami analisis yaitu :
a)      Media tanam tanah yang diberi kotoran ayam dengan kode label A tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari ke-1  o cm, hari ke-2  0 cm, hari ke-3  0,8 cm, hari ke-4  2 cm, hari ke-5  5 cm, hari ke-6  9 cm, dan hari ke-7  12 cm.
b)      Media tanam tanah yang diberi kotoran ayam dengan kode label B tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari ke-1  0 cm, hari ke-2  0 cm, hari ke-3  0,6 cm, hari ke-4  1 cm, hari ke-5  4 cm, hari ke-6  6 cm, dan hari ke-7  8 cm.
c)      Media tanam tanah yang tidak diberi kotoran ayam dengan kode label C tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari ke-1  0 cm, hari ke-2  0 cm, hari ke-3  0 cm, hari ke-4  0,4 cm, hari ke-5  3 cm, hari ke-6  5 cm, dan hari ke-7  6 cm.
d)      Media tanam tanah yang tidak diberi kotoran ayam dengan kode label D tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari ke-1  0 cm, hari ke-2  0 cm, hari ke-3  0 cm, hari ke-4  0,3 cm, hari ke-5  2 cm, hari ke-6  4 cm, dan hari ke-7  6 cm.
          Jadi tingkat perbandingan antara pertumbuhan tanaman jagung yang diberi kotoran ayam dengan yang tidak diberi kotoran ayam menurut hasil penelitian kami mencapai 5:3 cm.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
 
A. Kesimpulan
          Yang dimuat dalam kesimpulan merupakan bentuk singkat, inti, atau ringakasan yang diambil dari pembahasan. Kalimat yang digunakan dalam kesimpulan merupakan pengungkapan singkat yang harus mewakili dari pernyataan yang ada di pembahasan.  Adapun yang menjadi kesimpulan dalam karya tulis ini yaitu:
Dari hasil penelitian yang telah disajikan, dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima karena ada pengaruh positf kotoran ayam terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung yaitu kotoran ayam dapat mempercepat pertumbuhan tanaman jagung.

B. Saran
          Yang dimuat dalam saran adalah ide penulis atau pendapat penulis yang ditujukan kepada sejumlah personalia atau sejumlah individu yang terkait dengan keberhasilan/kesuksesan yang ada pada judul penelitian. Adapun saran-saran dalam karya tulis ini yaitu:

1. Kepada pelajar
          Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pelajar adalah pelajar diharapkan terus belajar dan menambah wawasannya terutama mengenai pelestarian tanaman jagung agar para generasi penerus kita dapat menemukan cara-cara mempercepat dan menambah kualitas jagung tanpa mengabaikan kesehatan pengonsumsinya.
2. Kepada Masarakat
          Saran yang dapat disampaikan penulis kepada masarakat yaitu agar masarakat dapat memanfaatkan kotoran ayam untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jagung yang mereka tanam karena pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk tanaman khususnya tanaman jagung dapat meng hasilkan tanaman jagung yang cepat tinggi dan tumbuh subur.
3. Kepada Pemerintah
           Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pemerintah yaitu agar pemerintah dapat merencanakan dan mengusahakan adanya program pemberdayaan di sektor pertanian, khususnya masalah penggunaan pupuk organik seperti kotoran ayam. Agar pertanian kita lebikh maju dan hasil pertaniannya lebih melimpah.
   
DAFTAR PUSTAKA
v Ali,Lukman 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional 
v  Al-Quranul Karim
v  Haesono, Aryanto 2009 Pupuk Organik Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://isroi.wordpress.com)
v  Lutfi,Achmad 2009 Asal-usul Tanaman Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol 3 No I (http://www.chem-is-try.org  diakses 12 Maret 2009)
v  Lutfi,Achmad 2009 Kandungan Tanaman Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol 5 No I (http://www.chem-is-try.org  diakses 12 Maret 2009)
v  Prambudi,Agus 2008 Wikipedia Bahasa Indonesia Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://wikipedia.co.id)
v  Sam,Arianto 2008 Definisi Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol 7 No I (http://smileboys.blogspot.com diakses Agustus 2008)
v  Triastuti 2008 Ciri-Ciri Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol 2 No II (http://tridewi.blogspot.com diakses Mei 2008)
v  Vol 394 dan 592 No VIII (http://pusatbahasa.diknas.go.id)

Posting Komentar